Judul : Peneliti: Polusi Udara Menyebabkan Otak Bodoh (Kecerdasan Menurun)
link : Peneliti: Polusi Udara Menyebabkan Otak Bodoh (Kecerdasan Menurun)
Sudah umum diketahui bahwa polusi udara berdampak buruk untuk kesehatan tubuh.
Bahkan paparan radikal bebas akibat polusi udara bisa menyebabkan resiko penyakit berbahaya seperti kanker, penyakit jantung dan paru-paru.
Selain itu, polusi udara juga menyebabkan dampak buruk pada keshatan dan fungsi otak.
Photo: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Air_pollution.jpg
Penelitian menemukan bahwa terkena paparan polusi udara terbukti menyebabkan penurunan fungsi kognitif, serta penurunan kemampuan verbal dan matematika (yang diketahui dari tes-tes yang dilakukan peneliti).
Pada sebuah survei besar di China, diketahui ada sekitar 32 ribu orang di atas usia 10 tahun mengalami penurunan skor dari tes verbal dan matematika. Ilmuwan menyebutkan bahwa penurunan ini akibat kualitas udara yang buruk.
Polusi udara juga sering dikaitkan dengan resiko penyakit jantung dan paru-paru, itu merupakan jenis penyakit sangat berbahaya.
Peneliti di American Association for the Advancement of Sciences (AAAS) menjelaskan tentang dampak buruk polusi udara pada perkembangan otak.
Bahkan penelitian lab menunjukan polusi udara dapat menyebabkan resiko kelainan otak (diantaranya autis dan schizophrenia).
Selain itu, peneliti memperkirakan kondisi polusi udara yang terus meningkat berhubungan dengan peningkatan kasus penyakit sistem saraf pusat.
Hasil penelitian lab juga menunjukan bahwa polusi udara menyebabkan ventriculomegaly (pembesaran ventrikel otak) yang terkait dengan beberapa jenis gangguan otak seperti alzheimer dan kelainan bipolar.
Dari laman Reliefweb.int, UNICEF menyebutkan hampir 17 juta bayi di bawah usia satu tahun tinggal di wilayah dengan kondisi polusi udara yang sangat tinggi dan mengkhawatirkan (enam kali lebih tinggi dari batas internasional).
Dampak buruknya adalah anak-anak atau bayi yang menghirup udara beracun (polusi udara) beresiko mengalami gangguan perkembangan otak yang serius.
Menghirup polusi udara dapat merusak jaringan otak dan merusak perkembangan kognitif, terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Tingkatkan kesehatan anak-anak secara keseluruhan, usahakan menempatkan anak yang sedang dalam masa pertumbuhan di daerah dengan kualitas udara yang baik, dan khusus pada bayi berikan ASI eksklusif dan nutrisi yang baik.
Anda bisa mengajak anak-anak berekreasi ke tempat-tempat yang hijau seperti pegunungan, taman kota dan semacamnya.
Konsumsilah makanan yang kaya antioksidan untuk menagkal efek buruk dari polusi udara. Makanan kaya akan antioksidan yaitu jeruk, bayam, brokoli dan tomat.
Manfaat senyawa antioksidan juga menjaga kesehatan paru-paru dari kerusakan akibat polusi dan membantu meningkatkan glutation.
Glutation adalah agen detoksifikasi yang berfungsi untuk membantu sel tubuh melawan zat karsinogen dan logam berat (seperti merkuri dan timbal).
Hindari sebisa mungkin lokasi yang tinggi polusi udaranya, karena ilmuwan telah menjelaskan bahwa semakin lama seseorang terpapar dengan udara kotor maka akan semakin menurunkan tingkat kecerdasan, menurunkan kemampuan berbahasa, dan menurunkan kemampuan kognitif secara umum.
Bahkan paparan radikal bebas akibat polusi udara bisa menyebabkan resiko penyakit berbahaya seperti kanker, penyakit jantung dan paru-paru.
Selain itu, polusi udara juga menyebabkan dampak buruk pada keshatan dan fungsi otak.
Photo: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Air_pollution.jpg
Penelitian menemukan bahwa terkena paparan polusi udara terbukti menyebabkan penurunan fungsi kognitif, serta penurunan kemampuan verbal dan matematika (yang diketahui dari tes-tes yang dilakukan peneliti).
Pada sebuah survei besar di China, diketahui ada sekitar 32 ribu orang di atas usia 10 tahun mengalami penurunan skor dari tes verbal dan matematika. Ilmuwan menyebutkan bahwa penurunan ini akibat kualitas udara yang buruk.
Polusi udara juga sering dikaitkan dengan resiko penyakit jantung dan paru-paru, itu merupakan jenis penyakit sangat berbahaya.
Peneliti di American Association for the Advancement of Sciences (AAAS) menjelaskan tentang dampak buruk polusi udara pada perkembangan otak.
Bahkan penelitian lab menunjukan polusi udara dapat menyebabkan resiko kelainan otak (diantaranya autis dan schizophrenia).
Selain itu, peneliti memperkirakan kondisi polusi udara yang terus meningkat berhubungan dengan peningkatan kasus penyakit sistem saraf pusat.
Hasil penelitian lab juga menunjukan bahwa polusi udara menyebabkan ventriculomegaly (pembesaran ventrikel otak) yang terkait dengan beberapa jenis gangguan otak seperti alzheimer dan kelainan bipolar.
Dari laman Reliefweb.int, UNICEF menyebutkan hampir 17 juta bayi di bawah usia satu tahun tinggal di wilayah dengan kondisi polusi udara yang sangat tinggi dan mengkhawatirkan (enam kali lebih tinggi dari batas internasional).
Dampak buruknya adalah anak-anak atau bayi yang menghirup udara beracun (polusi udara) beresiko mengalami gangguan perkembangan otak yang serius.
Menghirup polusi udara dapat merusak jaringan otak dan merusak perkembangan kognitif, terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Tingkatkan kesehatan anak-anak secara keseluruhan, usahakan menempatkan anak yang sedang dalam masa pertumbuhan di daerah dengan kualitas udara yang baik, dan khusus pada bayi berikan ASI eksklusif dan nutrisi yang baik.
Anda bisa mengajak anak-anak berekreasi ke tempat-tempat yang hijau seperti pegunungan, taman kota dan semacamnya.
Konsumsilah makanan yang kaya antioksidan untuk menagkal efek buruk dari polusi udara. Makanan kaya akan antioksidan yaitu jeruk, bayam, brokoli dan tomat.
Manfaat senyawa antioksidan juga menjaga kesehatan paru-paru dari kerusakan akibat polusi dan membantu meningkatkan glutation.
Glutation adalah agen detoksifikasi yang berfungsi untuk membantu sel tubuh melawan zat karsinogen dan logam berat (seperti merkuri dan timbal).
Hindari sebisa mungkin lokasi yang tinggi polusi udaranya, karena ilmuwan telah menjelaskan bahwa semakin lama seseorang terpapar dengan udara kotor maka akan semakin menurunkan tingkat kecerdasan, menurunkan kemampuan berbahasa, dan menurunkan kemampuan kognitif secara umum.
Bagaimana postingan Artikel tentang Peneliti: Polusi Udara Menyebabkan Otak Bodoh (Kecerdasan Menurun) ?
Mungkin cukup sekian postingan Peneliti: Polusi Udara Menyebabkan Otak Bodoh (Kecerdasan Menurun) kali ini, semoga bisa memberi manfaat untuk anda. Sampai bertemu kembali di postingan artikel selanjutnya. Jangan lupa bagikan artikel ini jika bermanfaat.
Terima kasih telah membaca artikel Peneliti: Polusi Udara Menyebabkan Otak Bodoh (Kecerdasan Menurun) dengan alamat link https://gosehatpedia.blogspot.com/2018/09/peneliti-polusi-udara-menyebabkan-otak.html
0 Response to "Peneliti: Polusi Udara Menyebabkan Otak Bodoh (Kecerdasan Menurun)"
Post a Comment