Berbohong Kecil Pada Anak, Sikap Parenting Yang Tidak Mendidik

Berbohong Kecil Pada Anak, Sikap Parenting Yang Tidak Mendidik - Bertemu lagi dengan saya Admin Go Sehat Pedia, Kali ini saya menulis artikel dengan judul Berbohong Kecil Pada Anak, Sikap Parenting Yang Tidak Mendidik, semoga saja isi postingan mengenai parenting, bermanfaat buat sahabat Go Sehat Pedia.

Judul : Berbohong Kecil Pada Anak, Sikap Parenting Yang Tidak Mendidik
link : Berbohong Kecil Pada Anak, Sikap Parenting Yang Tidak Mendidik
Berbohong Kecil Pada Anak, Sikap Parenting Yang Tidak Mendidik

Sadarkah kita ? Anak-anak kita sebenarnya selalu mendengarkan kata-kata kita selaku orang tuanya.

Mengapa ? karena sejak awal mereka selalu percaya penuh pada kita. Siapa lagi yang akan mereka percayai dalam sebuah keluarga selain kedua orang tuanya sendiri bukan ?

Lalu, ketika mereka mulai beranjak dewasa mengapa mereka sering tidak lagi menuruti perkataan kita ?

Apakah mereka sudah tidak percaya lagi pada orang tuanya ? Gejala apa ini ?

Guna menjawab pertanyaan seperti ini, ada baiknya kita sendiri harus introspeksi diri terlebih dahulu. Sebab, anak-anak akan berkembang karena pola pengasuhan yang mereka terima sejak kecil. Apapun yang terjadi ketika anak mulai dewasa, tidak lain adalah hasil dari cara kita mengasuh mereka dalam lingkungan keluarga.

Kebiasaan mempengaruhi tingkat kepercayaan anak pada orang tua

Ada satu kebiasaan buruk yang sangat berpengaruh besar terhadap sikap anak pada orang tua mereka. Salah satunya adalah ‘ berbohong kecil ‘ yang sering dilakukan banyak orang tua tanpa disadari.

Ada banyak sebab yang membuat orang tua membohongi anak-anak, misalnya untuk menghindari keinginan anak yang terkadang tidak bisa dipenuhi atau hal-hal lainnya.

Contoh paling nyata bisa terlihat pada kondisi seperti dibawah ini :

Suatu hari, anak kita meminta untuk ikut bersama kita atau sekedar mengajak kita selaku orang tuanya untuk berjalan-jalan naik sepeda motor.

Apa yang sering dilakukan banyak orang tua ? Berkata jujur atau malah sering berbohong kecil ?
Kenyataannya, kita lebih sering berbohong untuk mengatasi perilaku anak seperti itu. 

Misalnya seperti ini : 

“ Ayah/Ibu hanya sebentar sayang, Cuma pergi ke rumah paman didepan itu sebentar saja. “

Kenyataannya, kita malah pulang hingga malam. Bahkan, sering tidak lagi mengabari keadaan kita pada istri/suami ataupun anak-anak tentang hal itu.

Contoh lain yang juga sangat sering dilakukan banyak orang tua adalah saat kita menyuapi anak-anak makan.

“ Adik, kalo makannya tidak banyak, nanti Ayah/Ibu tidak akan ajak jalan-jalan lagi lho. ”

Nah, apa hubungan antara makannya anak-anak kita itu dengan jalan-jalan ? tidak ada hubungannya sama sekali bukan ?

Berbohong kecil akan berdampak besar terhadap jiwa anak

Semakin sering kita melakukan berbohong kecil pada anak seperti diatas, semakin lama anak-anak akan belajar untuk tidak lagi mempercayai orang tuanya sendiri.

Mengapa demikian ? Sebab, pelan tapi pasti anak akan mengalami kekecewaan yang menumpuk dari waktu ke waktu. Hal ini, sangat berdampak besar terhadap perkembangan jiwa anak.

Ketika anak mulai bersikap tidak lagi menuruti segala perkataan orang tua, itu adalah hasil nyata dari kebiasaan berbohong kecil yang sering kita lakukan dimasa-masa lalu.

Ketika hal ini sudah terjadi, siapa yang sebenarnya salah ? kita atau mereka ?

Apa yang sebaiknya para orang tua lakukan untuk mengatasi masalah ini ?

Membiasakan diri berkata jujur pada anak

Cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan berkata jujur. Ya, jujur pada keadaan kita di saat itu. Hanya saja, cara mengungkapkannya yang mesti kita katakan dengan lemah lembut dan penuh pengertian.

Anak-anak, walaupun belum begitu mengerti hal-hal yang berat, mereka akan belajar berpikir dan bersikap dengan cara mereka sendiri. Sedikit dibutuhkan kesabaran ekstra ketika melakukan hal semacam ini. Namun percayalah, anda pasti bisa menjalaninya dengan baik.

Banyak cara berkata terus terang pada anak yang bisa kita terapkan, misalnya seperti dibawah ini :

“Adik, Ayah/Ibu sekarang mau berangkat untuk kerja. Adik tidak bisa ikut Ayah/Ibu. Nanti, kalo Ayah/Ibu pergi jalan-jalan, Adik bisa ikut. Nah, Adik dirumah dulu ya, tunggu Ayah/Ibu pulang kerja.”

Pada mulanya, tentu anak akan tetap menangis karena belum mengerti akan keadaan orang tuanya. Namun, kita tidak perlu takut dan merasa khawatir terlalu berlebihan.

Hal seperti itu lumrah terjadi, karena anak baru mengalami fase awal untuk belajar mencerna kondisi lingkungan yang sedang mereka hadapi.

Kita pun dituntut harus bisa bersabar dalam memberikan pengertian dalam bentuk yang tepat untuk anak-anak. 

Mulai saat ini, bisakah kita membuang sikap ‘ berbohong kecil ‘ pada anak kita sendiri ?
Semua tentunya akan kembali pada kita sendiri, bukan pada orang lain.

Salam Parenting !


Bagaimana postingan Artikel tentang Berbohong Kecil Pada Anak, Sikap Parenting Yang Tidak Mendidik ?

Mungkin cukup sekian postingan Berbohong Kecil Pada Anak, Sikap Parenting Yang Tidak Mendidik kali ini, semoga bisa memberi manfaat untuk anda. Sampai bertemu kembali di postingan artikel selanjutnya. Jangan lupa bagikan artikel ini jika bermanfaat.

Terima kasih telah membaca artikel Berbohong Kecil Pada Anak, Sikap Parenting Yang Tidak Mendidik dengan alamat link https://gosehatpedia.blogspot.com/2017/04/berbohong-kecil-pada-anak-sikap.html

Related Posts:

0 Response to "Berbohong Kecil Pada Anak, Sikap Parenting Yang Tidak Mendidik"

Post a Comment